Bisnis / Makro
Rabu, 19 Februari 2025 | 13:33 WIB
Owner Cokelat Ndalem dalam BRI Expo UMKM 2025. (Dok: BRI)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam  BRI UMKM EXPO(RT) 2025, owner Cokelat Ndalem dari Yogyakarta bercerita tentang mulainya usaha bisnis cokelat. Ia memulai bisnis ini, karena suka cokelat. Waktu itu, modal yang disiapkannya sekitar Rp1 juta.

"Fasilitas termahal adalah mesin cetakan. Kita buat cetakan bisa Rp2,5 sampai Rp3 juta sendiri. Terus sampai berjualan," katanya.

Awal sebelum memutuskan berjualan, owner harus mendefinisikan siapa pasar, siapa yang akan membeli produk. Ketika kita sudah tahu pasarnya, produk apa yang disukai sama si pasar ini.

Dengan persiapan modal yang disebutkannya itu, Cokelat Ndalem mengatakan sudah balik modal sejak 2013.

"Mungkin tahun pertama, tapi kemudian pandemi Covid-19. Akhirnya pelan banget baliknya tuh," katanya.

Setelah pasar membaik, Cokelat Ndalem berproduksi lagi. Jenis yang paling diiminati adalah milk cokelat, namun Cokelat Ndalem berusaha untuk menyediakan rasa yang lain.

"Dulu kita punya rasa kopi. Kopinya dari Papua, Wamena, Jogja. Jadi kita punya rasa cokelat kopi," katanya.

Cokelat Ndalem sempat juga mengeluarkan varian baru, mirip produk Pocky. Jenis ini dihadirkan bagi penggemar cokelat yang tak terlalu suka rasa manis.

Saat ini, penggemar Cokelat Ndalem kebanyakan dari Jakarta. Mereka memesan baik secara offline maupun online. Selain Indonesia, ada juga dari Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, bahkan Australia.

Baca Juga: Kembali Hadir, 1000 UMKM Unggulan Siap Go Global di BRI UMKM EXPO(RT) 2025!

Owner Cokelat Ndalem sempat memberikan tips bagi para calon pengusaha. Adaptasi, inovasi, kolaborasi, konsistensi harus menjadi bagian dari komitmen.

Inovasi itu sebenarnya tidak harus membuat produk baru, tapi menyesuaikan si produk supaya benar-benar fit dengan konsumen. Kolaborasi, bekerja sama dengan berbagai pihak," katanya.

Load More