Suara.com - Kematian penyiar cuaca TV Korea Selatan bernama Oh Yoanna tengah mencuri perhatian publik Negeri Ginseng. Pasalnya Oh Yoanna diduga mengakhiri hidup karena mengalami bullying di tempat kerja.
Oh Yoanna diketahui merupakan penyiar cuaca MBC yang meninggal dunia pada September 2024. Namun publik belakangan kembali membahas kematian Oh Yoanna setelah catatan miliknya ditemukan.
Melansir pemberitaan Maeil Shinmun, Oh Yoanna menceritakan bagaimana dirinya dirundung oleh seniornya di tempat kerja dalam catatan miliknya. Hal itulah yang membuat publik kembali menyoroti kepergian Oh Yoanna.
Belajar dari tragedi yang dialami oleh Oh Yoanna, bagaimana mengetahui bentuk bullying di tempat kerja? Dan, apa yang harus dilakukan apabila mengalaminya?
Seperti Apa Bentuk Bullying di Tempat Kerja?
Beberapa bentuk bullying di tempat kerja telah dijabarkan dalam berbagai sumber, salah satunya laman resmi Layanan Kesehatan Nasional alias National Health Service (NHS) England. Menurut mereka ada setidaknya 8 bentuk bullying di kantor, berikut ini daftarnya:
- Menyebarkan rumor jahat
- Memberikan perlakuan yang tidak adil
- Mengganggu atau merendahkan seorang karyawan secara berkala
- Mengabaikan karyawan tertentu beserta kontribusinya
- Memberikan beban pekerjaan yang berlebihan bagi karyawan tertentu
- Karyawan tertentu tidak diberi kesempatan promosi atau pelatikan
- Menggunakan media sosial untuk mengancam, mempermalukan, atau menyinggung
- Bullying juga bisa terjadi melalui email atau telepon
Apa yang Perlu Dilakukan jika Di-bully di Tempat Kerja?
Hal pertama yang perlu dilakukan ketika mengalami perundungan di tempat kerja adalah memberi tahu orang lain. Anda tidak perlu malu untuk menceritakan tentang perundungan yang Anda alami agar bisa mendapat bantuan. Selain itu, ada juga beberapa sikap yang perlu diambil saat menjadi korban perundangan di tempat kerja. Di antaranya:
- Meminta nasihat dari pihak berwenang, seperti serikat pekerja, bagian HRD, manajer, atau supervisor Anda.
- Tetap tenang dan jangan tergoda untuk menjelaskan perilaku Anda.
- Jika memungkinkan, bicaralah dengan orang yang merundung karena mereka mungkin tidak menyadari bagaimana perilaku mereka telah memengaruhi Anda.
- Menuliskan semuanya di dalam buku harian. Mungkin langkah ini terbilang jadul, tapi catatan dalam buku harian tersebut akan sangat berguna jika Anda memutuskan untuk mengambil tindakan di kemudian hari.
- Apabila masalah perundungan ini tidak bisa diselesaikan secara informal, salah satu langkah yang bisa ditempuh adalah dengan membuat pengaduan resmi sesuai arahan dari atasan.
- Anda juga dapat mempertimbangkan tindakan hukum yang mungkin akan berlanjut ke pengadilan ketenagakerjaan. Pastikan untuk mendapat saran profesional sebelum mengambil langkah ini.
Jadi begitulah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan untuk dilakukan apabila mengalami perundungan di tempat kerja. Tetap semangat, ya!
Baca Juga: Trend We Listen We Don't Judge: Menghargai Perbedaan atau Ajang Bully
Catatan Redaksi: Hidup seringkali sangat sulit dan membuat stres, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecederungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di puskesmas atau rumah sakit terdekat.Bisa juga Anda menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com dan telepon 021 9696 9293. Ada pula nomor hotline Halo Kemkes 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan 24 jam.
Berita Terkait
-
Jadi Korban Perundungan, Zhao Lusi Beber Perjuangan Lawan Depresi
-
Ulasan Novel Efek Halo, Menyelami Dunia Gelap yang Mematikan
-
Dampak Teknologi terhadap Psikologi Anak Muda di Tempat Kerja
-
Ulasan Novel Hidden Reality of Live: Perjuangan Melawan Perundungan di SMA
-
6 Tokoh Drama Korea yang Pernah Diperankan Ji Soo Sebelum Kena Cancel Culture
Terpopuler
- Jason Yeo Kiper Berdarah Riau di Jerman Punya 'Hubungan' dengan Shin Tae-yong
- Banjir Belum Surut, Buaya Berkeliaran, Warga Desa Santan Tengah Terjebak Tanpa Bantuan
- Sritex: Hidup Segan Karena Utang, Going Concern pun Suram!
- Tol Layang Balikpapan-IKN Segera Dibangun, Target Rampung 2027
- Peluang Keberlanjutan Usaha, Ini Langkah Manajemen PT Sritex
Pilihan
-
Cerita Nurhayati Subakat Pendiri PT Paragon yang Tak Pernah Flexing Kekayaan: Tergerak oleh Ceramah Buya Hamka
-
Dari Wardah Hingga Kahf: 14 Brand Kecantikan di Bawah Naungan PT Paragon Milik Nurhayati Subakat
-
Pesona Jisoo BLACKPINK di Peragaan Busana Haute Couture Dior: Gaya Elegan dengan Sentuhan Centil yang Tak Biasa
-
Gak Pake Mahal! Explore Jakarta Naik KRL, Cek Destinasi dan Biayanya
-
Sejarah Unik Teh Botol Sosro, Ternyata Berawal dari Botol Bekas Kecap!
Terkini
-
Bikin Ketagihan, Jelajah Cita Rasa Segar Kuliner Thailand di YOUNG Restaurant
-
Konsumsi Alkohol Picu Kanker Hati? Ini Penjelasannya
-
Adu Penghasilan Verrell Bramasta Vs Aisar Khaled: Sama-sama Dijodohkan dengan Fuji
-
Berani Tolak Permintaan Agensi, Jisoo BLACKPINK Pilih Cintai Diri Sendiri daripada Diet Ketat
-
Populasi Sapi di Kota Pariaman Anjlok, Peternak Terhimpit Ekonomi?
-
Dikira Tembus Dua Digit, Harga Jaket Kulit Rayyanza Tuai Perbincangan
-
Arti Rasisme, Disinggung Abidzar Al Ghifari usai Dinilai Beri Pernyataan Blunder untuk Film Barunya
-
Berapa Biaya Kuliah Betrand Peto? Uang Jajannya Setara UMR Jakarta
-
Belum Resmi Besanan, Perhatian Kris Dayanti ke Ibunda Sarah Menzel Disorot
-
Beda Panggilan Nasywa Anak Desy Ratnasari ke Ruben Onsu dan Irwan Mussry, Sudah Siap Punya Ayah Sambung?