Scroll untuk membaca artikel
Lifestyle / Komunitas
Kamis, 20 Februari 2025 | 15:48 WIB
Ilustrasi UMKM Punya Peluang Jangkau Pasar Asia Tenggara. (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tak hanya populer di dalam negeri, produk Indonesia juga semakin diminati di negara-negara tetangga. Kualitas yang terjaga, inovasi yang menarik, dan keunikan yang khas menjadi daya tarik utama bagi konsumen di mancanegara, mulai dari makanan dan minuman, produk fashion, kerajinan tangan, hingga kecantikan.

Ninja Xpress, perusahaan jasa pengiriman berbasis teknologi, bekerja sama dengan Milieu Insight merilis Survei Suara UKM Negeri Vol. VI bertajuk “Dari Indonesia ke Asia Tenggara” yang mengungkap peluang besar bagi UMKM Indonesia untuk menembus pasar Asia Tenggara.

Studi ini melibatkan lebih dari 1.200 responden di kawasan tersebut guna memahami preferensi belanja konsumen terhadap produk dari negara tetangga, termasuk Indonesia.

Berdasarkan hasil survei, disebutkan bahwa konsumen di Asia Tenggara memiliki pandangan positif terhadap produk dan merek-merek dari negara tetangga, termasuk Indonesia. Hal ini kemudian menjadi peluang besar bagi UMKM Indonesia untuk memperluas ekspor mereka.

Ninja Xpress melalui riset Suara UKM Negeri Vol. VI memberikan insight mengenai tren belanja lintas negara oleh konsumen di Asia Tenggara yang dapat dimanfaatkan oleh UMKM dalam mengembangkan bisnis mereka serta mendorong ekspor produk lokal ke luar negeri. Beberapa di antaranya adalah:

Tren Belanja Online di Asia Tenggara: Peluang bagi UMKM Indonesia

Hasil survei menunjukkan bahwa konsumen di Asia Tenggara memiliki pandangan positif terhadap merek dari negara tetangga, termasuk Indonesia. Produk dari negara-negara tetangga dinilai menarik karena faktor budaya, kualitas craftsmanship, dan keberlanjutan.

Berdasarkan hasil survei, 43% konsumen di Singapura dan 45% konsumen di Malaysia yang berbelanja online lintas negara memilih produk dari Indonesia, menunjukkan tingginya minat terhadap produk lokal di pasar Asia Tenggara.

Di sisi lain, minat konsumen Indonesia untuk membeli barang dari negara tetangga relatif rendah dibandingkan dengan konsumen negara lain di Asia Tenggara. Hal ini menandakan bahwa produk Indonesia tidak hanya memiliki peluang besar untuk berkembang di pasar Asia Tenggara, tetapi juga tetap dapat memperkuat posisinya di pasar lokal.

Baca Juga: Tangkal Kawung, Produk Gula Aren Asli Banten Kini Bidik Eskpor ke Korea

Mohammad Buchari, pemilik Jakarta Coffee House, yang bergerak di industri F&B dengan fokus pada kedai kopi serta distribusi biji kopi lokal ke Malaysia, juga menyoroti besarnya potensi pasar di Asia Tenggara. Ia menceritakan bahwa saat pertama kali melakukan ekspor ke Malaysia, pembeli justru datang sendiri ke kedainya dan menawarkan kerja sama.

Hal ini menjadi bukti bahwa produk kopi arabika lokal Indonesia memiliki daya tarik yang kuat di pasar internasional. Dengan sumber daya alam yang melimpah, menurutnya, peluang ekspor sangat besar dan seharusnya dimanfaatkan secara optimal oleh para pelaku usaha.

Fashion & Accessories: Kategori Produk Paling Diminati di Asia Tenggara

Kategori produk fashion & accessories mendominasi preferensi belanja konsumen di Asia Tenggara dengan tingkat minat sebesar 68%. Diikuti oleh produk makanan & minuman (F&B) sebesar 47%, dan produk kesehatan & kecantikan sebesar 46%. Angka ini menunjukkan bahwa kategori tersebut menawarkan peluang besar bagi UMKM Indonesia untuk memperluas pasar ekspor mereka.

Keunikan dan Kualitas: Faktor Penentu Pembelian Konsumen Asia Tenggara

Sebanyak 39% konsumen Asia Tenggara menyatakan bahwa mereka membeli produk dari negara tetangga karena keunikan barang yang tidak tersedia di negara asal mereka. Selain itu, 34% konsumen memprioritaskan kualitas craftsmanship yang tinggi, sementara nilai budaya dan estetika, seperti produk berbasis budaya (31%), eco-friendly (34%), dan desain ala Korea atau Jepang (29%), juga menjadi faktor menarik. Temuan ini menegaskan pentingnya inovasi dan diferensiasi produk bagi UMKM agar dapat bersaing di pasar Asia Tenggara.

Marketplace dan Media Sosial: Saluran Utama Konsumen Asia Tenggara untuk Belanja Online

Sebanyak 82% konsumen Asia Tenggara membeli barang melalui marketplace. Namun, adanya tantangan terkait peraturan komisi di marketplace menjadi tantangan bagi UMKM. Sebagai alternatif, sebanyak 51% konsumen berbelanja melalui platform media sosial, sementara 39% lainnya memilih website resmi merek untuk berbelanja. Strategi ini memberikan peluang bagi UMKM untuk meningkatkan independensi dalam berjualan dan membangun hubungan langsung dengan konsumen.

Strategi Supply Chain: Direct-to-Customer untuk Efisiensi Ekspor

UMKM Indonesia memiliki tiga opsi model supply chain untuk mengirimkan barang ke luar negeri, yaitu Source + Production + Local Fulfillment, Bulk Shipping + Local Fulfillment, dan Direct-to-Customer (DTC). Dari ketiga model tersebut, Direct-to-Customer menjadi solusi ideal bagi UMKM yang ingin mengekspor produk dengan risiko rendah dan biaya lebih terjangkau, karena pengiriman dilakukan langsung ke konsumen tanpa perlu menyimpan stok di negara tujuan.

Salah satu opsi yang bisa dipilih adalah layanan Ninja Cross Border Delivery yang menyediakan solusi pengiriman antar negara end-to-end, mulai dari pengurusan dokumen, pengemasan, hingga pengiriman barang ke konsumen. Tak hanya itu, layanan ini juga menawarkan layanan Cash on Delivery (COD) lintas negara, memberikan kemudahan dan keamanan bagi konsumen untuk membayar pesanan mereka secara tunai saat barang tiba di tempat tujuan.

Layanan ini telah dirasakan langsung oleh Beauty of Angel Store, yang menjual produk suplemen dan bodycare hingga ke Malaysia. Menurut Awan, perwakilan dari Beauty of Angel, layanan yang digunakannya ini sangat membantunya menjangkau lebih banyak konsumen di luar negeri. Ia juga mengaku puas dengan sistem pengiriman yang memastikan paket langsung sampai ke tangan pelanggan dan juga pilihan pembayaran Cash-On-Delivery.

"Kami berharap ke depannya Ninja Cross Border terus meningkatkan layanan dan fasilitasnya seperti penggunaan warehouse,” pungkasnya saat ditemui di Jakarta, Kamis (20/2/2025).

Load More