Suara.com - Seorang siswa sekolah dasar (SD) berinisial F (12) terpaksa harus diamputasi di kaki kirinya.
Pihak orang tua F, mulanya menyebut kaki kiri anaknya diamputasi akibat perundungan atau bullying yang dilakukan oleh teman sekolahnya di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Namun, pihak dokter yang menangani siswa tersebut menyebut F diamputasi lantaran mengidap kanker tulang ganas yang didiagnosa telah mencapai stadium 4.
Dokter Spesialis Ortopedi Rumah Sakit Kanker Dharmais, dr Melitta Setyarani mengatakan, tindakan amputasi oitu diambil untuk membuang kanker utama yang berada di dalam tubuh pasien.
"Jadi yang disarankan dilakukan di literatur sarkoma adalah kita buang dulu kanker utamanya, parasit utamanya," kata Melitta di RS Dharmais, Jakarta, Kamis (2/11/2023).
Kemudian, jika sudah dilakukan pembuangan kanker utamanya, barulah pengobatan dilakukan dengan cara kemoterapi dan radiasi sebagai penunjang.
Melitta mengaku, kondisi kanker tulang yang diidap bocah laki-laki itu telah mengkhawatirkan saat dibawa ke RS Dharmais pada 20 Oktober lalu.
"Jadi saat kita terima kondisi pasien itu sudah berat," ucap Melitta.
Selanjutnya, kata Melitta, pasien F bakal dilakukan kemoterapi. RS Dharmais sendiri memiliki dua sistem dalam melakukan kemoterapi yakni kemo sistemik dan kemo lokal.
Untuk pasien F sendiri, jenis kemoterapinya baru ditentukan setelah proses penyembuhan pascaoperasi.
"Sekarang masih dirawat untuk luka dan perbaikan kondisi umum. Setelah baik nanti kemoterapi pascaoperasi, setelah itu nanti kami evaluasi hasilnya,” tutupnya.
Pemicu Idap Kanker Tulang
dr Melitta Setyarani sebelumnya mengatakan, penyebab kanker tulang disebabkan mutasi DNA, atau mutasi sel yang ada di tubuh pasien. Kemudian kanker bisa menjadi ganas, pasti disebabkan oleh faktor pencetusnya.
"Kalau misalnya kanker tulang seperti pasien kami di sini, itu biasanya kalau dicek sudah ada mutasi DNA-nya. Ditambah lagi faktor pencetus, itu lagi yang menyebabkan sel ganas itu menjadi aktif," kata Melitta.
Kanker juga bisa terjadi akibat keturunan. Namun, jika menelisik yang terjadi pada kasus F, tidak ditemukan adanya pihak keluarga yang mengidap penyakit yang sama.
"Pasien F ini, dari keluarga, saya telusur tidak ada. Jadi ya mungkin mutasi DNA-nya bisa saja dimulai dari pasien kita ini,” katanya.
Berita Terkait
-
Permasalahan Sertifikat Pagar Laut Meluas, Kini Mencapai Subang, Sumenep dan Pesawaran
-
Misteri Pagar Laut Raksasa di Bekasi Terungkap, Dua Perusahaan Miliki SHGB
-
Penampakan 'Tongkat Malaikat Maut' dalam Tawuran Berdarah di Pebayuran Bekasi
-
Kekayaan Bey Machmudin, Pj Gubernur Jabar yang Sebut Pagar Laut Bekasi Sudah 3 Kali Ditolak
-
Nusron Wahid Akui Ada Anak Buahnya Terlibat Skandal Pagar Laut Bekasi: Murni Ulah Oknum
Terpopuler
- Jason Yeo Kiper Berdarah Riau di Jerman Punya 'Hubungan' dengan Shin Tae-yong
- Banjir Belum Surut, Buaya Berkeliaran, Warga Desa Santan Tengah Terjebak Tanpa Bantuan
- Sritex: Hidup Segan Karena Utang, Going Concern pun Suram!
- Tol Layang Balikpapan-IKN Segera Dibangun, Target Rampung 2027
- Peluang Keberlanjutan Usaha, Ini Langkah Manajemen PT Sritex
Pilihan
-
Banjir Belum Surut, Buaya Berkeliaran, Warga Desa Santan Tengah Terjebak Tanpa Bantuan
-
Tol Layang Balikpapan-IKN Segera Dibangun, Target Rampung 2027
-
Peluang Keberlanjutan Usaha, Ini Langkah Manajemen PT Sritex
-
Pemkot Samarinda Akui Penanganan Banjir Belum Tuntas, Apa Kendalanya?
-
Rencana Pertemuan Megawati-Prabowo, FX Rudy: PDIP Tetap Oposisi!
Terkini
-
Diklaim Bisa Cegah Banjir Parah, Pemprov Jakarta Lakukan Modifikasi Cuaca Mulai Hari Ini
-
Cek Fakta: Erick Thohir Mundur dari Jabatan Ketua PSSI
-
Cek Fakta: Prabowo Sahkan RUU Perampasan Aset
-
Soal Pelantikan Kepala Daerah, Dasco Pimpinan DPR: Tetap Bulan Februari
-
Heboh Donasi Deddy Mulyadi untuk Bayar Hutang dan Beli Rumah Disalahgunakan Seorang Ibu
-
Tekanan Air Perpipaan Rendah, Ratusan Warga di Jakut dan Jakbar Diberi Tandon Air
-
Ikut Perintah Prabowo, Pj Gubernur Jakarta Terbitkan Ingub soal Efisiensi APBD 2025: Simak Lengkapnya!
-
Usai Menteri ATR Pecat Anak Buah, Legislator Demokrat Desak Dalang di Balik Skandal Pagar Laut Diproses Hukum
-
Kumpulkan Kabinet Menteri di Hambalang, Prabowo Beberkan Sederet Kebijakan soal Sawit
-
KPK Sebut Total Pejabat yang Sudah Setor LHKPN Capai 33,45 Persen