Scroll untuk membaca artikel
News / Nasional
Kamis, 23 Januari 2025 | 08:53 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. [Suara.com/Bagaskara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Salah satu akun YouTube dengan nama @kajianonline mengunggah sebuah video yang mengklaim informasi, bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah gagal dalam kasus Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto diduga terseret dalam kasus Harun Masiku.

Kanal YouTube @KajianOnline pada Selasa (14/1/2025) membagikan video berjudul “Seluruh Pimpinan KPK Dipecat Presiden! Gagal Penjarakan Hasto, KPK Kalah Oleh Intimidasi Partai!”.

Berikut Narasinya:

“KajianOnline News. Seluruh Dewan Pengawas & Pimpinan KPK Dipecat! Gagal Penjarakan Sekjen PDIP! Prabowo Bakal Panggil Semua Pimpinan KPK.”

Namun Apakah Benar Informasi Tersebut?

Penjelasan:

Setelah dilakukan penelusuran oleh Tim Cek Fakta Suara.com, melansir dari turnbackhoax, memasukkan kata kunci “Presiden Prabowo pecat pimpinan KPK” ke kolom pencarian Google.

Ternyata tidak ditemukan sumber pemberitaan valid yang membenarkan klaim.

Penelusuran berlanjut dengan memasukkan kata kunci “Kenapa Hasto belum ditahan KPK?”. Ditemukan pemberitaan detik.com “KPK soal Hasto Belum Ditahan: Masih Banyak Saksi yang Dimintai Keterangan”.

Baca Juga: Kisruh Pembangunan Pagar Laut, Golkar Minta Kementerian ATR/BPN Lebih Cermat dalam Penerbitan SHGB

Dari berita yang tayang pada Jumat (17/1/2025), diketahui kalau KPK masih perlu memeriksa beberapa saksi terhadap perkara Hasto yang masih dalam proses oleh tim penyidik.

Dalam video unggahan kanal YouTube “KajianOnline”, kreator tidak menyebut “Presiden Prabowo memecat seluruh pimpinan KPK setelah gagal memenjarakan Hasto”. Kreator hanya menarasikan informasi yang disebutnya diambil dari kanal YouTube KompasTV mengenai keterangan pers dari Hasto. Isinya adalah pernyataan Hasto setelah diperiksa KPK pada Senin (13/1/2025).

Kesimpulan:

Unggahan berisi narasi "Gagal Penjarakan Hasto, KPK Kalah Oleh Intimidasi Partai" merupakan konten tidak benar.

Load More