Scroll untuk membaca artikel
News / Nasional
Jum'at, 24 Januari 2025 | 17:06 WIB
Ungkit Pembredelan Lukisan Yos Suprapto, Megawati Sentil Polisi: Kamu Jangan Suka Nangkepin Orang! (Foto dok. PDIP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri mengungkit praktik pembredelan terhadap acara pameran lukisan milik Seniman Yos Suprapto di Galeri Nasional (Galnas), beberapa waktu lalu. 

Awalnya Megawati dipersembahkan lukisan spesial untuk ulang tahunnya ke-78 di acara Bimtek Anggota DPRD PDIP di Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (24/1/2025). 

Usai menyaksikan lukisan yang dipersembahkan para seniman tersebut. Megawati lantas menyampaikan jika dirinya mengerti seni lantaran keluargamya juga bukan hanya politisi tapi seniman. 

"Waktu saya dengar ada seorang pelukis, untung kalian pasti enggak tahu kalau keluarga Bung Karno itu sebenarnya seniman sama seniwati. Jadi, semua orang tahunya kita keluarga politisi, ndak," kata Megawati. 

Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri. (Suara.com/Bagaskara)

Atas dasar itu, ia menyinggung apa yang menimpa Seniman Yos Suprapto yang karyanya diberedel di Galnas. Ia mempertanyakan mengapa karya seni harus diberedel. 

"Makanya waktu ada lukisannya Pak Yos Suprapto, lha kok katanya dia mau ditahan mau di-apa. Aku bilang, terus waktu itu, polisi itu kok kering men to yo (polisi itu kenapa kering amat sih)," katanya. 

Ia mengingatkan jika apa yang ditampilkan Yos merupakan ekspresi dari seni. Menurutnya, hal itu harus dilihat dan dihormati. 

"Karena apa, ekspresi seni itu harus dilihat bikin oleh kitanya, harus seperti tadi saya tanya menggali keinginan dia, dan itu haru dihormati," katanya. 

Petugas membungkus lukisan karya seniman Yos Suprapto usai diturunkan di Galeri Nasional, Jakarta, Senin (23/12/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]

"Lho mung koyo ngono wae (cuma kaya gitu aja), orang aku aja waktu dikasih lihat, kan ada yang kebalik, aku sampai bilang Hasto, 'ini nek arep nonton e piye, To (ini kalau mau lihat caranya gimana, To)?', ininya yang dibalik apa kitanya yang begini," sambungnya. 

Baca Juga: Ungkap Sederet Modus, Said Didu Sumpahi Pengusaha Dalang Pagar Laut Terkena Azab: Ya Allah Turunkan Kutukan Paling Besar

Untuk itu, ia pun mengingatkan kepada kader-kader PDIP agar bersikap seperti orang bodoh ketika menyaksikan seni. 

"Jadi anak-anak PDI Perjuangan, jangan bodoh. Kalau ndak tahu seni, meneng (diam). Jangan sok-sok kaya ngerti, terus karena apa yang namanya itu terserah mereka. Makanya tadi aku komentar, kok aku hanya sendiri, ada (lukisan dirinya) ayu (cantik) banget, ada yang elek (jelek) banget. Tapi kan saya tidak marah, gitu lho. Terus saya bilang, di dunia, di Rusia, di Eropa, wah malah makin gak ngerti, itu makin mahal. Lha ini kok malah mau ditangkap? Lho saya pernah kok. 

"Saya dulu di mana ya, pernah lihat itu lukisan, niatnya baik, lha tapi kok terus aku koyo enthok (kok aku jadi kaya bebek). Di mana tuh aku lupa. Tapi aku mung nguyu wae (aku cuma ketawa aja). Ya udah, Alhamdulillah bisa jadi enthok," imbuhnya. 

Selain itu, Megawati juga mengingatkan, agar kepolisian tidak sembarang menangkap orang. 

"Makanya, kalau ada polisi di sini, kamu tuh mbok jangan suka nangkepin orang. Orang semua ini juga rakyat Indonesia," pungkasnya.

Load More