Suara.com - Para mantan gubernur DKI Jakarta bakal turun gunung ikut terlibat dalam pemerintahan era Pramono Anung-Rano Karno di Jakarta. Bahkan, mereka disebut siap membantu kerja tim transisi.
Hal ini dikatakan oleh Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI- Perjuangan (PDIP), Djarot Saiful Hidayat. Sebagai mantan Gubernur DKI tahun 2017, dirinya dan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang menjabat Gubernur Jakarta tahun 2014-2017 akan ikut membantu tim transisi.
Apalagi keduanya merupakan kader PDIP, sesama rekan perpolitikan Pramono dan Rano.
"Kalau sama kita, Pak Pram-Bang Doel pasti, dong. Diminta atau tidak diminta, kita siap bantu. Pak Ahok juga siap bantu," ujar Djarot di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa (28/1/2025).
Selain dirinya dan Ahok, Djarot menyebut para pendahulunya mulai dari Gubernur DKI periode 1997-2007 Sutiyoso, Gubernur DKI 2007-2012 Fauzi Bowo, hingga Gubernur DKI 2017-2022 Anies Baswedan siap terlibat.
Namun, nama Presiden ketujuh RI, Joko Widodo selaku Gubernur DKI 2012-2014 tak disebut oleh Djarot.
"Bang Yos (Sutiyoso) juga siap bantu, Pak Anies juga siap bantu, Pak Foke juga," pungkas Djarot.
Sebelumnya, Ketua Tim Transisi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih, Pramono Anung-Rano Karno, Ima Mahdiah menyebut pihaknya sudah meminta masukan dan saran dari para mantan gubernur Jakarta, termasuk Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Hal ini dilakukan demi memuluskan transisi kepemimpinan kepala daerah Jakarta.
Ima mengatakan, Ahok dan Anies memberikan saran dan masukan agar Pramono-Rano melanjutkan kebijakan yang sudah baik. Sementara program-program Pemprov DKI yang masih kurang optimal diminta untuk dievaluasi.
Baca Juga: Cek Fakta: Prabowo Kerahkan Kopasus Grebek Markas OCCRP yang Fitnah Jokowi
"Kalau dari tim transisi sudah ada masukan dari Pak Ahok, dari Pak Anies. Ya hal-hal yang memang kebijakan yang baik kita tinggal menambal apa menjadi kekurangan, kita mengevaluasi apa yang menjadi kekurangan," ujar Ima kepada Suara.com, Selasa (21/1/2025).
Meski demikian, Ima menyebut keduanya tak menitipkan program tertentu kepada Pramono-Rano untuk dijalankan nanti. Jika memang masih ada kebijakan Ahok atau Anies yang masih relevan dan bisa dikerjakan, maka ia tak menutup kemungkinan bakal kembali dilanjutkan.
"Ya lebih ke arah mengarahkan saja ya. Karena kan bagaimanapun dua mantan gubernur ini kan juga mempunyai program-program yang memang dijalankan baik pada masanya," jelasnya.
Sementara, untuk Presiden ketujuh sekaligus eks Gubernur DKI Joko Widodo alias Jokowi, Ima mengaku belum menjalin komunikasi. Ia menganggap Jokowi bukan lah level-nya untuk mengurus transisi kepala daerah karena pernah menjadi presiden.
Meskipun di satu sisi, Jokowi sudah menyatakan kesiapannya untuk memberikan masukan jika memang dibutuhkan.
"Kami terima kasih Pak Jokowi, tapi untuk levelnya Pak Jokowi kayanya lebih ke arah lebih elit kali ya. Maksudnya nggak ke kami tim transisi," ucapnya.
"Karena fokus kami ya untuk program-program yang memang sudah dicanangkan oleh Mas Pram dan Bang Doel. Tapi untuk tingkat Pak Jokowi mungkin ngga ke kami. Sampai saat ini sih belum ada," tambahnya memungkasi.
Berita Terkait
-
Prabowo ke Toko Buku, Jokowi Naik Moge: Rocky Gerung Soroti Kontras Hobi Dua Presiden
-
Jadi Destinasi Wisata Baru, Rumah Jokowi di Solo Diserbu saat Libur Panjang: Antrean Panjang!
-
Jokowi Ikut Touring bareng Legend Riders, Tulisan 'RI 1' di Sepeda Motor Jadi Sorotan
-
Survei Litbang Kompas: Citra dan Kepuasan Publik ke PDIP Terendah, Gerindra Tertinggi
-
Survei Membuktikan Pemilih PKS-PDIP Paling Tinggi Tak Yakin dengan Kinerja Pemerintah Prabowo-Gibran
Terpopuler
- Siapa Simon Tahamata? Legenda Ajax Asli Maluku Dikabarkan Jadi Direktur Teknik PSSI
- Jairo Riedewald Tak Masuk Daftar! 3 Pemain Keturunan Disumpah WNI Awal Februari
- Tiba di Indonesia, Mantan Striker Sampdoria Jadi Asisten Patrick Kluivert?
- Perbandingan Spesifikasi Redmi Note 14 5G vs Samsung Galaxy A25 5G
- Kans Co Adriaanse Eks Pelatih Patrick Kluivert Jadi Dirtek Timnas Indonesia
Pilihan
-
Pembangunan IKN Serap Rp 50,62 Triliun, Realisasi APBN Kaltim Capai 95,61 Persen
-
Buaya Terekam CCTV di Tengah Banjir, Warga Kutim Diminta Waspada
-
Laporan Warga Jadi Petunjuk, Pesta Sabu di Sragen Digerebek Polisi
-
Teror Buaya di Tengah Banjir, 500 KK di Desa Santan Tengah Terisolasi Tanpa Bantuan
-
Demi Kota Nusantara, Infrastruktur Air Bersih di Sepaku Terus Dikebut
Terkini
-
Air Mata dan Doa Guru Swasta di Depan Gedung DPR: Kami Hanya Ingin Kepastian!
-
Cek Fakta: Jokowi dan Presiden Kenya Merayakan Terpilihnya Mereka Sebagai Finalis Tokoh Terkorup
-
Tiga Bulan Pemerintahan Prabowo, Pemerintah Selamatkan Uang Negara Rp6,7 Triliun dari Kasus Korupsi
-
Dirjen AHU Ungkap Dokumen yang Disiapkan untuk Pulangkan Paulus Tannos dari Singapura
-
Suriah Mulai Babak Baru: Ahmad Al-Sharaa Ditetapkan Sebagai Presiden Transisi, Partai Baath Dibubarkan
-
75 Warga Indonesia Tewas di Tangan Aparat Malaysia, Pemerintah RI Desak Penembakan PMI Diusut Tuntas
-
Pemerintah Optimis Bisa Segera Ekstradisi Paulus Tannos dari Singapura
-
PKS Desak Pemerintah Usut Penembakan PMI oleh Polisi Malaysia: Ini Tindakan Brutal!
-
Dirjen AHU Sebut Provisional Arrest Paulus Tannos Bisa Diperpanjang jika Berkas Ekstradisi Belum Rampung 45 Hari
-
Presiden Kolombia Bandingkan Deportasi AS dengan Nazi Jerman, Singgung Kamp Konsentrasi