Scroll untuk membaca artikel
News / Nasional
Jum'at, 31 Januari 2025 | 11:15 WIB
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat. (Suara.com/Faqih)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, mengatakan pihaknya telah mengevaluasi beberapa taktik tempur di lapangan yang terbukti efektif, terutama saat menanghadapi serangan Organisasi Papua Merdeka (OPM).

"OPM kalau mau nyerang kita itu mikir-mikir. Kita (TNI) diserang, pasti dia yang hancur," kata Agus saat memberikan pengarahan dalam rapat pimpinan TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (31/1/2025).

Agus menjelaskan perubahan taktik pertempuran itu dilakukan demi mengubah doktrin perang TNI yang dinilai sudah terlalu lama.

Doktrin perang tersebut kata Agus, harus diubah agar kemampuan taktis prajurit dan seluruh perangkatnya dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman.

Agus kemudian bicara soal kunjungannya ke Australia dan belajar soal taktik mereka.

"Kemarin, saya ke Australia, taktik infanteri 100 persen diubah dan mereka berubah doktrin selama 3 atau 5 tahunan," jelas Agus.

Agus kemudian meminta seluruh jajarannya untuk aktif menawarkan perubahan dan memperbaharui doktrin perang TNI.

Penyerangan TPNPB-OPM di Papua. [IST]

Selain itu dia juga meminta para perwira senior untuk tidak anti dengan ide-ide perubahan yang ditawarkan perwira muda TNI.

"Jadi kita semuanya harus menjadi agen perubahan, keluarkan ide-ide yang bagus sesuai dengan penugasan kita di lapangan," jelas Agus.

Baca Juga: Sore ini Prabowo Beri Arahan di Rapim TNI-Polri

Walau demikian, Agus dalam paparannya tidak menjelaskan dengan rinci apa saja doktrin perang TNI yang dianggap sudah usang.

Dia juga tidak menjelaskan dengan rinci perubahan apa saja yang harus dilakukan terkait doktrin perang tersebut. (Antara)

Load More