Suara.com - Pilot pesawat American Airlines yang mengalami kecelakaan tragis di Washington DC, Jonathan Campos, sempat mengungkapkan rasa bahagianya sebelum menaiki pesawat yang menjadi penerbangannya terakhir. Dalam percakapan dengan keluarganya, pria berusia 34 tahun itu mengungkapkan antusiasmenya untuk pergi berlibur dalam sebuah pelayaran minggu depan.
Namun, impian itu tak pernah terwujud. Jonathan Campos, bersama 66 korban lainnya, tewas dalam tabrakan mengerikan antara pesawat komersial American Airlines dan sebuah helikopter militer di Bandara Nasional Ronald Reagan, Rabu malam. Kecelakaan ini menjadi salah satu bencana penerbangan paling mematikan di Amerika Serikat dalam hampir 25 tahun terakhir.
Sang paman, John Lane, mengungkapkan kesedihan mendalam atas kepergian keponakannya yang selama ini hidup mengejar impiannya.
"Saya berbicara dengannya saat ia hendak naik pesawat. Kami mengobrol selama sepuluh menit," kata Lane.
"Dia terdengar sangat bahagia. Dia sangat menantikan perjalanan kapal pesiar bersama sepuluh anggota keluarganya ke Florida minggu depan. Itu seharusnya menjadi perayaan besar bagi kami." lanjutnya.
Campos adalah lulusan Universitas Embry-Riddle Aeronautical di Florida pada tahun 2015, tempat ia menempuh pendidikan di bidang Aeronautical Science. Sejak kecil, ia sudah bercita-cita menjadi pilot.
"Sejak usia tiga tahun, dia sudah ingin terbang dan bebas seperti burung," ujar bibinya, Beverly Lane.
Selain Jonathan Campos, kecelakaan ini juga merenggut nyawa first officer Sam Lilley (29), seorang pilot muda yang tengah bersinar dalam kariernya dan berencana menikah akhir tahun ini. Seorang pramugari, Danasia Elder, yang dikenal penuh semangat dan merupakan ibu dari dua anak, juga menjadi korban dalam tragedi ini.
Sebanyak 67 korban jiwa termasuk lebih dari selusin atlet seluncur es ternama yang tengah bepergian untuk mengikuti kompetisi. Hingga saat ini, lebih dari 40 jasad telah ditemukan dari lokasi kecelakaan.
Penyelidikan atas insiden ini diperkirakan akan memakan waktu berbulan-bulan. Hingga kini, penyebab pasti tabrakan belum diumumkan oleh pihak berwenang.
Baca Juga: 41 Tewas dalam Tabrakan Udara Mengerikan, Kecelakaan Terparah AS dalam 25 Tahun
Untuk mencegah insiden serupa, Administrasi Penerbangan Federal (FAA) menetapkan wilayah udara di atas Sungai Potomac dan sekitar Bandara Nasional Reagan sebagai zona larangan terbang bagi sebagian besar helikopter. Pengecualian hanya diberikan bagi pesawat yang menangani keadaan darurat medis, penegakan hukum, dan pertahanan udara, termasuk Marine One, helikopter kepresidenan AS.
Dua dari tiga landasan pacu di bandara masih ditutup sebagai bagian dari proses pemulihan. Pihak bandara mencatat bahwa sekitar 100 penerbangan dibatalkan pada Jumat. Diperkirakan, landasan pacu akan tetap ditutup setidaknya selama satu minggu ke depan hingga investigasi awal selesai dalam 30 hari mendatang.
Berita Terkait
-
Profil dan Pemilik Maskapai Air Busan Korea Selatan yang Alami Kebakaran
-
Momen-Momen Penting Pelantikan Trump: Darurat Nasional hingga Janji Zaman Keemasan
-
Pesta Kembang Api Meriah Warnai Malam Jelang Pelantikan Kedua Trump
-
Investigasi Kecelakaan Jeju Air Korea Selatan: Jejak Darah dan Bulu Burung Ditemukan di Mesin Pesawat
-
Cek Fakta: Insiden Sebelum Kecelakaan Jeju Air di Korea Selatan
Terpopuler
- Bertemu di Karanganyar, Ahmad Luthfi Tugaskan Relawan Inventarisir Masalah Daerah
- Dicari Aparat dan Warga, Suami Ini Malah Ditemukan Dugem di Bali
- HUT Damkar Nasional di Bontang: 3.000 Peserta Hadir, Presiden Prabowo Dijadwalkan Datang, Anggaran Capai Rp 4 Miliar
- Dinamika Politik Kaltim: MK Masih Berproses, Pelantikan Gubernur Tertunda?
- Bandara 'VVIP' IKN Terdampak Banjir, Warisan Jokowi Disebut Hanya Kerusakan untuk Bangsa
Pilihan
-
Bertemu di Karanganyar, Ahmad Luthfi Tugaskan Relawan Inventarisir Masalah Daerah
-
Dicari Aparat dan Warga, Suami Ini Malah Ditemukan Dugem di Bali
-
HUT Damkar Nasional di Bontang: 3.000 Peserta Hadir, Presiden Prabowo Dijadwalkan Datang, Anggaran Capai Rp 4 Miliar
-
Dinamika Politik Kaltim: MK Masih Berproses, Pelantikan Gubernur Tertunda?
-
Bandara 'VVIP' IKN Terdampak Banjir, Warisan Jokowi Disebut Hanya Kerusakan untuk Bangsa
Terkini
-
Dituduh Bekingi Kartel Narkoba, Meksiko Kecam "Fitnah" dari AS
-
Drone Israel Tewaskan 5 Warga Palestina, Termasuk Anak 14 Tahun, di Tepi Barat
-
Misteri Tabrakan Maut di Langit Washington, Perbedaan Data Ketinggian Jadi Fokus Penyelidikan
-
Gempur Persembunyian ISIS di Pegunungan Somalia, AS Klaim Sukses Besar
-
Prabowo Ditegur soal Proyek Food Estate, Gagal Swasembada Pangan Jadi Ancaman
-
Fathi Kritik Kebijakan Subsidi LPG 3 Kg: Jangan Sampai Rakyat Kecil yang Rugi
-
23 Militan Kurdi Tewas di Suriah, Eskalasi Serangan Turki Pasca Trump Menjabat
-
Tusuk Korban Berkali-kali, Pelaku Pembunuhan Depan Bengkel Ciracas Jakarta Timur Diciduk Polisi
-
Terungkap! Makan Bergizi Gratis Digagas Prabowo Sejak 18 Tahun Lalu
-
Detik-Detik Haru: Tawanan Palestina Tiba di Gaza Setelah Dibebaskan Israel