Suara.com - Anggota Fraksi PKS DPRD DKI, Ade Suherman menyatakan dukungannya terhadap rencana pemerintah melarang pengecer menjual gas LPG 3 kilogram. Ia menilai terdapat berbagai sisi positif dari kebijakan ini.
Menurut Ade, dengan penjualan gas 3 kilogram hanya di pangkalan alias agen saja dapat mengurangi pemborosan terhadap subsidi. Kemudian distribusi gas 3 kilogram juga lebih efisien lantaran tepat sasaran.
"Pemangkasan rantai distribusi sangat penting untuk menekan harga agar sesuai dengan Pergub. Kami berharap setelah rantai distribusi dipangkas, harga HET bisa terwujud sesuai dengan yang ditetapkan dalam Pergub sebesar Rp 16.000," ujar Ade Suherman dikutip pada Senin (3/2/2025).
Apalagi, pemerintah telah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) gas 3 kilogram di Jakarta dalam Pergub nomor 4 Tahun 2015 sebesar Rp 16.000. Dengan pemangkasan jalur distribusi, diharapkan harga itu yang diterima masyarakat tanpa dilebihkan.
Namun, Ade juga menyebut implementasi perubahan ini perlu dilakukan sebaik mungkin agar masyarakat tetap mudah mendapatkan gas elpiji 3 kilogram dengan harga yang sesuai.
"Pangkalannya harus mampu menyediakan gas dengan harga yang sesuai Pergub dan tidak ada penumpukan atau kekurangan pasokan di lapangan," jelasnya.
Ia juga meminta Dinas Ketenagakerjaan, Transmigrasi, dan Energi (Disnakertransi) DKI dan instansi lainnya mempermudah dan memberi pendampingan kepada pengecer yang ingin menjadi pangkalan agar bisa menjual gas 3 kilogram.
"Pemerintah harus memastikan agar kebijakan ini tidak hanya mengurangi biaya distribusi tetapi juga memberikan manfaat langsung kepada masyarakat," pungkasnya.
Baca Juga: Prabowo Naik Maung Garuda saat Cek Program MBG di Jakarta Timur, Anak-anak SD Histeris!
Berita Terkait
-
Tragedi Gas Melon, Nenek 63 Tahun Wafat Saat Berjuang Dapatkan LPG 3 Kg
-
Viral! Antre Gas Melon Panjangnya Kayak Antre Minyak Tanah Zaman Dulu, Netizen +62 Nostalgia
-
Dicecar DPR Gegara Gas Melon Langka Bikin Gaduh, Bahlil: Pulang dari Sini Kami akan Perbaiki
-
Sudah Sulit Dicari, Kini Harga Gas LPG 3 Kilogram di Jakarta Mau Dinaikkan
-
Anggota DPR Desak Bahlil Hentikan Kebijakan Pengecer Tak Boleh Jual Gas Melon: Masyarakat Gaduh Ini
Terpopuler
- Ada Indikasi Kuat Aguan Ingin Kuasai Laut Tangerang Lewat Pagar Laut
- PSSI Tolak Bahas Pemecatan Shin Tae-yong Dihadapan Komisi X DPR: Soal STY Maaf...
- Juventus Bawa Kabar Buruk untuk Jay Idzes
- Dirujak Warganet, Politisi PAN ke Tim Geypens: Hafal Pancasila Nggak?
- DPR Heran Tak Ada Target Lolos Piala Dunia 2026 dalam Paparan Kemenpora dan PSSI: Sudah Menyerah?
Pilihan
-
57 Tenaga Medis di Berau Kehilangan Pekerjaan, Layanan Kesehatan Terdampak
-
Tukin Dosen ASN Tak Cair, Ratusan Dosen ISI Solo Gelar Unjuk Rasa
-
Remaja di Berau Diserang Buaya Saat Bermain di Sungai, Selamat Berkat Pamannya
-
Rocky Gerung: Pemindahan ASN ke IKN Hanya Demi Menyenangkan Jokowi
-
Jelang Ramadan, Pemkot Samarinda Jamin Pasokan dan Harga Sembako Stabil
Terkini
-
Soroti Kabinet 'Obesitas', Rocky Gerung: Publik Tunggu Perampingan demi Efisiensi Anggaran
-
PBB: Serangan Israel di Tepi Barat "Kampanye Genosida"
-
Viral! Antre Gas Melon Panjangnya Kayak Antre Minyak Tanah Zaman Dulu, Netizen +62 Nostalgia
-
Amerika Incar Greenland, Vance: Kami Tak Peduli Protes Denmark
-
Sempat Gelar Rapat Tertutup Dengan Kepala Badan Gizi Nasional, Dalih DPR Cuman Mau Mendalami
-
Program MBG Terhambat di Papua, Kepala BGN Ungkap Kendala Infrastruktur yang Memprihatinkan
-
Soal Pemangkasan Anggaran Otorita IKN, Pak Bas Surati Menkeu Sri Mulyani
-
Tragedi Gas Melon, Nenek 63 Tahun Wafat Saat Berjuang Dapatkan LPG 3 Kg
-
YLKI Kritik Keras Kebijakan LPG 3 Kg: Pengecer Harus Jadi Pangkalan
-
Pelantikan Kepala Daerah Terpilih 2024 Akan Dilakukan oleh Presiden Prabowo, Kapan Waktunya?