Suara.com - Sekretaris Komisi A DPRD DKI Jakarta Mujiyono mengakui pihaknya tak kunjung menyetujui anggaran untuk penambahan pos pemadam kebakaran (damkar). Menurutnya pemberian anggaran untuk kebutuhan itu tak bisa dilakukan dengan mudah.
Mujiyono mengatakan, sebenarnya Komisi A DPRD DKI selalu merekomendasikan Pemprov DKI untuk menambah pembangunan pos pemadam kebakaran. Hal ini dilakukan dalam beberapa tahun terakhir demi menambah kualitas layanan damkar.
"Setiap LKPJ (laporan keterangan pertanggunjawaban), setiap rekomendasi rapat komisi, rapat Badan Anggaran, dan seterusnya, soal penambahan pos pemadam kebakaran selalu kami sampaikan," ujar Mujiyono saat dihubungi, Rabu (5/2/2025).
Menurutnya, pembuatan pos pemadam kebakaran tak mudah lantaran harus berurusan dengan pengadan lahan. Pemprov DKI, dalam hal ini Badan Pengelola Aset Daerah (BPAD) perlu menetapkan aset lahan tak terpakai untuk pembangunan pos.
Selanjutnya, tim anggaran pemerintah daerah (TAPD) mengusulkan pembangunan pos pemadam dari lahan yang telah ditetapkan. Baru setelah itu, DPRD bisa mengetok anggaran pembangunan pos oleh Dinas Gulkarmat.
"Pengadaan tanah kan tidak di damkar. Aset-aset pemprov itu di BPAD. Perlu ditentukan dulu aset-aset yang tidak terpakai di mana, barulah pembangunannya oleh damkar," ucap Mujiyono.
Ketua DPD Demokrat DKI Jakarta itu mengakui memang jumlah personel damkar di Jakarta belum ideal. Namun, legislator tak bisa memaksakan penambahan petugas karena hal itu merupakan wewenang TAPD yang diketuai Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta.
"Penambahan PJLP itu yang punya kewenangan adalah TAPD. Bunyi aturannya, enggak boleh terjadi penambahan PJLP kecuali untuk darurat dan mendesak dan seizin kepala TAPD," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Prabowo Minta Pemda Berhemat, DPRD Jakarta: Kunker Luar Negeri Boleh Dipangkas, Reses-Sosper Jangan!
-
Dinas Gulkarmat Minta Tambahan Personel, Petugas Kelelahan Tangani Kebakaran
-
Tolak Keras Nilai Rapor jadi Syarat KJP Siswa, DPRD Kritik Disdik DKI: Bisa Bikin Anak Putus Sekolah
-
Kebakaran Melanda Pemukiman Padat di Manggarai Jaksel, 112 Personel Dikerahkan Padamkan Api
-
Diungkap Ketua DPRD DKI, Pramono-Rano Gagal Dilantik pada Kamis 6 Februari, Mengapa?
Terpopuler
- MK Tolak Gugatan Awang-Ahmad, Sengketa Pilbup Kukar Berlanjut untuk Dendi-Alif
- Sengketa Pilgub Kaltim Berakhir, MK Tegaskan Tak Ada Politik Uang
- Dear Fans Kardus! Timnas Indonesia U-20 Butuh Doa Bukan Caci Maki
- Warga RI Harus Banyak Tabah, Tarif BPJS Kesehatan Berpotensi Naik di 2026
- Kisah Simon Tahamata Permalukan Johan Cruyff: Dikolongin, Lalu Minta Maaf
Pilihan
-
MK Tolak Gugatan Awang-Ahmad, Sengketa Pilbup Kukar Berlanjut untuk Dendi-Alif
-
Sengketa Pilgub Kaltim Berakhir, MK Tegaskan Tak Ada Politik Uang
-
Praktik Prostitusi di Gunung Kemukus Sragen Terungkap, Ritual Seks Hidup Lagi?
-
Heboh Pengunjung Kena Pungli di IKN, Diminta Parkir dan Pengawalan Sampai Rp 250 Ribu
-
Didominasi Bahan Bakar Mineral, Ekspor Kaltim Tembus 2,4 Miliar Dolar AS
Terkini
-
Israel Perintahkan Militer Siapkan Rencana Evakuasi Warga Gaza di Tengah Usulan Relokasi dari Donald Trump
-
Anggaran Dipangkas Nyaris Setengah, Menteri Investasi Minta ASN Tetap Ngegas
-
Kisruh SHGB Pagar Laut: Kejagung Tak Mau Asal Caplok, Tunggu Investigasi Kementerian
-
Ali Khamenei Tunjuk Petinggi Hizbullah Naim Qassem Sebagai Wakilnya di Lebanon
-
Disebut Cuma Omon-omon usai Curhat Dicap Bajingan Tolol, Nyali Prabowo Disorot: Jangan Mau jadi Boneka Mulyono!
-
AS Rencanakan Penarikan Pasukan dari Suriah
-
KPK Bantah Jadikan Hasto Tersangka karena Sering Kritik Jokowi: Itu Pembelaan Membabi Buta
-
Santer Prabowo Bakal Reshuffle Kabinet, Mensesneg: Belum Ada, Masih Kerja
-
KPK: Hasto Janjikan Jabatan di Komnas HAM dan Komisaris BUMN Agar Riezky Aprilia Mundur Demi Harun Masiku
-
Netanyahu Dukung Usulan Kontroversial Trump soal Pengusiran Warga Gaza: Apa yang Salah dengan Itu?