Suara.com - Ketua Komisi IX DPR RI Felly Estelita Runtuwene meminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk melobi Kementerian Keuangan (Kemenkeu) agar mengurangi nominal pemangkasan anggaran.
Berdasarkan keputusan Kemenkeu, pagu anggaran Kemenkes 2025 dipangkas sebanyak Rp 19,6 triliun. Felly meminta agar anggaran Kemenkes maksimal dipangkas hanya Rp9,6 triliun.
"Kami dari komisi punya sikap untuk bisa paling tidak dari Rp 19 triliun, kembalikan sekitar Rp 10 triliun agar program-program yang menyangkut obat, vaksin, kemudian beasiswa tenaga kesehatan ini tidak terganggu," kata Felly ditemui usai acara diskusi CISDI di i-Hub MNC Center Jakarta, Kamis (6/2/2025).
Diketahui, pagu anggaran Kemenkes 2025, sebelumnya dipangkas, mulanya senilai Rp 105,7 triliun. Felly menyebutkan, dari nominal itu sebanyak Rp 46 triliun saja sudah dipakai untuk pembayaran BPJS Kesehatan Penerima Bantuan Iuran (PBI). Kemudian Rp 2,5 triliun lainnya untuk membayar BPJS kesehatan peserta bukan penerima upah (PBPU).
"Jadi hampir 50 triliun sudah dipakai untuk bayar PBI dan PBPU. Belum bayar gaji dan lain sebagainya, listrik dan lain sebagainya," ucapnya.
Felly mengingatkan, Kemenkes harus tetap memprioritaskan program-program yang termasuk dalam percepatan pembangunan dari pemerintahan Prabowo-Gibran. Dia menekankan, Kemenkes juga jangan sampai memotong anggaran penyediaan obat, vaksin, biaya beasiswa tenaga kesehatan, hingga anggaran kontrol haji.
"Kami mendorong Kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk berkomunikasi dengan Kementerian Keuangan, ini tidak boleh segitu (pemangkasan Rp 19 T). Jadi bagaimana caranya agar itu bisa balik," ucapnya.
DPR menyoroti masih adanya kekurangan obat. Menurut Felly, dengan anggaran sebelum dipotong sebenarnya Kemenkes masih kekurangan anggaran untuk penyediaan obat.
"Jadi ini yang menjadi perjuangan dari Komisi IX melalui Kementerian Kesehatan agar disampaikan kepada Menteri Keuangan agar itu dikembalikan," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Ikut Terdampak Pemangkasan Anggaran, Kejagung Sebut Biaya Perjadin Disunat 50 Persen
-
Kena Pangkas 66 Persen, BP Haji 'Curhat' Masih Kurang Buat Bayar Gaji dan Tukin Pegawai
-
Sufmi Dasco Tegaskan Semua Lembaga Kena Pemangkasan Anggaran, Termasuk DPR?
-
Jaga Harga Gas Melon, Istana Imbau Pengecer Daftar jadi Subpangkalan Lewat Aplikasi
-
Imbas Pemangkasan Anggaran Kementerian; Lift Mati, AC Panas Hingga Honorer Terancam PHK
Terpopuler
- Dear Fans Kardus! Timnas Indonesia U-20 Butuh Doa Bukan Caci Maki
- Warga RI Harus Banyak Tabah, Tarif BPJS Kesehatan Berpotensi Naik di 2026
- Kisah Simon Tahamata Permalukan Johan Cruyff: Dikolongin, Lalu Minta Maaf
- Emas Antam Lagi-lagi Harganya Melambung Tinggi, Tembus Rekor Baru
- Sesuai Harapan Netizen, PT Timah Pecat Dwi Citra Weni Alias Wenny Myzon
Pilihan
-
Praktik Prostitusi di Gunung Kemukus Sragen Terungkap, Ritual Seks Hidup Lagi?
-
Heboh Pengunjung Kena Pungli di IKN, Diminta Parkir dan Pengawalan Sampai Rp 250 Ribu
-
Didominasi Bahan Bakar Mineral, Ekspor Kaltim Tembus 2,4 Miliar Dolar AS
-
Curhat Dapat Proyek di Rumah Menteri IKN, Kontraktor Malah Rugi Ratusan Juta
-
Pekebun Rakyat Kaltim Tetap Sejahtera, NTP Tertinggi Meski Sedikit Turun
Terkini
-
Jerman Tolak Pengusiran Warga Palestina dari Gaza: Melanggar Hukum Internasional!
-
KPK Ungkap Sosok Sebenarnya Harun Masiku: Bukan Kader Asli PDIP, Punya Kedekatan dengan Eks Ketua MA Hatta Ali
-
Netanyahu Dukung Usulan Trump Soal Relokasi Warga Gaza
-
Kejagung Pastikan Efisiensi Anggaran Tak Pengaruhi Proses Penanganan Perkara Hukum
-
Trump Usul Pemindahan Warga Palestina, Qatar: Masih Terlalu Dini!
-
KPK Ungkap Hasto Titip Uang Rp 400 Juta Buat Bantu Harun Masiku Suap Wahyu Setiawan
-
Isu Reshuffle Mencuat, Dasco Ungkap Menteri Tak Sejalan dengan Prabowo, Siapa?
-
Provokasi Trump Soal Gaza: Hamas Desak Liga Arab dan OKI Bertindak!
-
Menu MBG Tak Penuhi Standar Gizi Anak, Jumlah Kalori dan Protein Ternyata Jomplang: Apa Efeknya?
-
Rocky Gerung Sentil Bahlil Sudah Bikin Presiden Pusing, Cek Riwayat Pendidikan Keduanya