Scroll untuk membaca artikel
News / Nasional
Selasa, 04 Maret 2025 | 16:11 WIB
Penampakan banjir di Vila Nusa Indah Bogor. (Suara.com/Kayla Nathaniel Bilbina)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hujan deras yang mengguyur sejak Senin (3/3) malam hingga Selasa (4/3) pagi hari menyebabkan banjir besar di berbagai wilayah, termasuk di perumahan Vila Nusa Indah, Bogor.

Ketinggian air yang mencapai lima meter pada tengah malam, menjadikannya banjir terparah sejak tahun 2020. Warga yang terdampak segera mengungsi, sementara tim evakuasi bergerak mengamankan korban, terutama ibu hamil dan anak-anak.

Sanjaya, seorang mahasiswa yang tinggal dekat lokasi banjir, mengungkapkan bahwa air mulai naik sejak dua hari lalu dan mencapai puncaknya pada pukul 12 malam akibat hujan yang terus-menerus mengguyur hingga pagi.

“Ini banjir terparah dari sebelumnya di tahun 2020, jadi lumayan parah banget karena sudah sampai di ketinggian lima meter kurang lebih,” kata Sanjaya di Gunung Putri, Bogor, Selasa (4/3/2025).

Menurut dia, sebagian besar rumah di pemukiman yang berada di dataran rendah terendam air.

“Mayoritas rumah ada di bawah, jadi lebih banyak yang terendam. Ada juga beberapa bagian vila yang tidak terkena, tapi sebagian besar kena,” ujarnya.

Menurut Sanjaya, salah satu faktor yang memperparah banjir adalah pertemuan dua aliran sungai yang berada di sekitar perumahan.

“Selain karena hujan, ini juga karena kalinya di atas, mungkin kurangnya selokan, dan kalinya kurang besar. Di sini ada pertemuan dua kali jadi satu, makanya banjirnya bisa besar banget,” jelasnya.

Proses evakuasi terus dilakukan sejak tadi malam. Sanjaya bersama tim evakuasi memprioritaskan penyelamatan kelompok rentan seperti ibu hamil dan anak-anak.

Baca Juga: Ogah Pusing Jakarta Banjir, Bapak-bapak di Pejaten Asyik Mancing: Dapat Lele Dumbo!

“Saya bersama tim evakuasi tadi memantau dan cek siapa yang masih ada di dalam rumah, dan kita lebih mengutamakan salah satunya kayak ibu hamil dan anak-anak,” katanya.

Saat ini, para pengungsi dalam kondisi aman karena sebelumnya sudah mendapat peringatan terkait potensi banjir. Warga telah mengantisipasi dengan memindahkan kendaraan dan barang-barang penting.

Beberapa warga juga tetap menjalankan ibadah puasa meskipun dalam kondisi darurat.

Sementara itu, wilayah Condet, Jakarta Timur, juga mengalami banjir.

Riyan, seorang karyawan swasta yang tinggal di sana, mengatakan bahwa air mulai naik pada pagi hari.

“Terakhir banjir tahun 2007. Kayaknya banyak yang ngungsi, tapi tidak tahu pastinya berapa,” katanya.

Saat ini, warga di Vila Nusa Indah mulai melakukan pembersihan di beberapa titik yang sudah surut.

Namun, proses pemulihan masih bergantung pada kondisi cuaca dalam beberapa hari ke depan.

“Kalau masih hujan dan ada kiriman dari Bogor, bisa lebih lama. Tapi biasanya enggak terlalu lama sih, ini juga tadi yang udah mulai kering langsung bebersih, paling lama seminggu,” ujar Sanjaya.

Warga berharap pemerintah dapat mengambil langkah konkret untuk mencegah banjir serupa di masa depan.

“Semoga lebih aman, tidak banjir lagi. Kalau bisa saluran irigasinya diperbaiki, kalau nggak, kita pindah,” tutup Sanjaya. (Kayla Nathaniel Bilbina)

Load More