SuaraBali.id - Suasana hangat pada Rabu (29/1/2025) pagi juga dibarengi dengan hangatnya kebersamaan pada perayaan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili di Griya Kongco Dwipayana, Denpasar, Bali. Tidak hanya warga Tionghoa saja, tapi sejumlah umat Hindu lengkap dengan pakaian adat Bali juga beribadah di Kongco tersebut.
Griya Kongco Dwipayana adalah rumah ibadah yang letaknya berada di antara areal Tahura Ngurah Rai. Tempat ibadah itu juga bersebelahan dengan Pura Candi Narmada.
Sehingga, sejarah dan praktik Agama Hindu, Budha, hingga Tao juga melekat kental pada Kongco tersebut.
“Kongco di sini memang akulturasi budayanya kental sekali. Kalau boleh dikatakan di sini (tempat beribadah) Hindu-Budha,” ujar Tetua Pengurus Griya Kongco Dwipayana, Ida Bagus Adnyana saat ditemui Suara.com pada Rabu (29/1/2025).
Baca Juga: Berkah Imlek, UMKM Kue Teratai di Bali Kebanjiran Pesanan
Sejarah kongco ini sudah tertulis melalui batu tulis beraksara Cina yang menjadi dasar berdirinya kongco tersebut. Batu tulis tersebut diperkirakan sudah ada sejak era Dinasti Qing pada sekitar 500 tahun lalu.
Seiring berjalannya waktu, kini sudah ada 31 tugu pemujaan dalam kongco tersebut. Adnyana menjelaskan tugu-tugu tersebut menjadi sarana pemujaan bagi umat Budha, Tao, dan Hindu.
Sehingga, sarana persembahyangan yang digunakan juga merupakan akulturasi dari Agama Hindu Bali. Persembahan seperti canang yang biasa digunakan oleh umat Hindu juga bukan pemandangan asing pada kongco tersebut.
“Yang secara Hindu mereka mengerjakan (ibadah) secara Hindu, yang Budha secara Budha. Dengan keyakinannya masing-masing,” tuturnya.
Ditemui usai melakukan sembahyang, I Made Gede Widiasa beribadah bersama keluarganya. Dia yang beragama Hindu itu mengaku selalu menyempatkan bersembahyang di Griya Kongco Dwipayana setiap bersembahyang ke Pura Candi Narmada juga.
Baca Juga: Kawasan Mewah Nusa Dua Panen Tamu di Momen Libur Imlek
Di dalam, pria yang datang dari Sanur itu bersembahyang pada 4 tugu pemujaan pada kongco tersebut. Dengan turut berdoa pada perayaan Imlek ini, dia mengutarakan niatnya untuk menghargai umat beragama lainnya juga.
“Kalau kita kan bukan Budha, kita Hindu. Jadi pakai kata hati aja kita,” ujar Widiasa.
“Ikut berpartisipasi aja, menghargai semua umat, sebenarnya begitu saja,” sambungnya.
Adnyana menjelaskan dalam persiapan menyambut umat pada perayaan Imlek ini, dia memperkirakan akan ada ratusan umat yang datang untuk beribadah pada hari ini. Umat yang datang dari tahun ke tahun juga berasal dari beragam daerah di Indonesia, dari Medan hingga Pontianak.
Kontributor : Putu Yonata Udawananda
Berita Terkait
-
Imlek di Tanah Syariat: Toleransi Bersemi di Banda Aceh
-
BRImo Tebar Angpao Spesial Imlek: Ada Cashback QRIS Hingga Diskon Belanja!
-
Hujan Deras Jelang Imlek hingga Jakarta Terendam, Pj Gubernur: Semoga Barokah, Bukan Musibah
-
Sarwendah Pantang Keramas Sehari Sebelum Imlek, Biar Rezekinya Tak Luntur
-
Pisah dari Ruben Onsu, Sarwendah Semringah Bisa Terima Angpao
Terpopuler
- Dokter Richard Lee Dikonfirmasi Mualaf, Istri Sempat Kasih Peringatan: Aku Kurang Setuju...
- Akui Tak Nyaman, Reaksi Netizen Malaysia Lihat Foto Gibran Blonde Jadi Sorotan: Baru Kali Ini Wapres Diginiin..
- Diduga Sindir Desy Ratnasari Eks Pacar Irwan Mussry, Adab Maia Estianty Jadi Perbincangan
- Keputusan Mualaf Ditentang Keluarga, Richard Lee Tak Peduli: Saya Gak Perlu Izin Orangtua
- Mertua Pratama Arhan Peringatkan Erick Thohir: Siap-siap di Stadion Dengar Teriakan "Shin Tae-yong"
Pilihan
-
Viral Ijazah Siswa SMA Karanganyar Jadi Bungkus Lele Bakar, Prabowo Sampai Turun Tangan
-
Pemkot Samarinda Perluas Jangkauan Pasar Murah untuk Stabilkan Harga Jelang Ramadan
-
Bukti Nyata Kasih Seorang Ibu dalam Seo Moontak 'Ballad of The Witches' Road'
-
Anggaran Triliunan Rupiah untuk IKN, Bagaimana Dampaknya ke Kaltim?
-
Siapa Simon Tahamata? Legenda Ajax Asli Maluku Dikabarkan Jadi Direktur Teknik PSSI
Terkini
-
Anggota Dewan Ini Ultimatum Investor Asing Untuk Taat Aturan Bila Tak Mau Bernasib Seperti ParQ
-
Curi Cumi 11 Kilogram di Benoa, Dua Karyawan Ini Simpan di Bagasi Motor
-
Berkat Pisang Cavendish Dan Pepaya California, Petani di Ubud Ini Tak Lagi Pusing Biaya Upakara
-
Waspada! Cuaca Ekstrem Ancam Manggarai Barat 6 Hari ke Depan
-
Tak Punya Data Potensi Wajib KTP, Mataram Minta Tambahan 4 Ribu Blangko