SuaraKaltim.id - Pemerintah mulai mengambil langkah tegas untuk mempercepat pembangunan di Ibu Kota Nusantara (IKN). Menteri Perumahan, Maruarar Sirait menyatakan, akan memberikan batas waktu kepada investor yang telah memulai proyek groundbreaking, tetapi belum melanjutkan pembangunan.
Hal ini menjadi salah satu fokus diskusi dalam rapat terbatas yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Selasa (21/01/2025) kemarin. Maruarar mengungkapkan bahwa tanpa batas waktu yang jelas, proyek pembangunan di IKN berpotensi molor.
"Presiden Prabowo mengarahkan agar ada deadline. Jika tidak dilanjutkan, kesempatan akan diberikan kepada pihak lain yang lebih serius," ungkapnya, disadur dari ANTARA, Senin (27/01/2025).
Menteri Perumahan bersama Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, sepakat untuk meninjau ulang proyek-proyek yang sudah memasuki tahap awal namun belum menunjukkan perkembangan.
Baca Juga: Pimpinan MPR Tinjau Progres Gedung Parlemen IKN, Basuki Tunggu Jadwal Groundbreaking Presiden
"Kami akan bertanya kepada pihak investor apakah mereka berkomitmen melanjutkan pembangunan atau tidak. Jika tidak, langkah selanjutnya harus diambil," tambah Maruarar.
Kepala OIKN Basuki Hadimuljono juga menegaskan pentingnya memastikan kelanjutan proyek setelah groundbreaking. Ia melaporkan kepada Presiden Prabowo terkait rencana groundbreaking tahap ke-9 yang mencakup pembangunan hotel, hunian, ritel, dan perkantoran dengan total nilai investasi Rp 6,49 triliun.
"Pembangunan tidak hanya berhenti pada seremonial groundbreaking, tetapi harus dilanjutkan ke tahap konstruksi nyata," kata Basuki.
Langkah ini mencerminkan keseriusan pemerintah dalam memastikan pembangunan IKN sesuai target. Fokus diarahkan pada kolaborasi dengan pihak swasta yang memiliki komitmen nyata untuk berinvestasi di kawasan ibu kota baru tersebut.
Baca Juga: Pemkot Balikpapan Bebaskan 1.488 Bidang Tanah untuk Pembangunan Tol Layang Menuju IKN
Berita Terkait
-
Idul Fitri 2025 Jatuh pada Tanggal Berapa? Berikut Jadwal Pemerintah dan Muhammadiyah
-
AHY Sebut Prabowo Bakal Evaluasi Total Proyek Infrastruktur
-
Kedubes RRT Berterima Kasih, Pemerintah RI Sukses Tangani 44 Kasus Pemerasan Warga Tiongkok
-
Tahun Ular Kayu, Sucor Group dan Bank Mandiri Bidik Pertumbuhan Investasi di Pasar Modal
-
Lihat Penampakan IKN dari Satelit, Netizen Akui Kecewa: Cuma Jadi Kaya Gitu?
Tag
Terpopuler
- Beredar Surat Kejagung Panggil Kades Arsin Terkait Kasus Pagar Laut, Diminta Bawa Buku Letter C Desa Kohod
- Dokter Richard Lee Dikonfirmasi Mualaf, Istri Sempat Kasih Peringatan: Aku Kurang Setuju...
- Pesona Motor Honda yang Punya Fitur Canggih Bak PCX Terbaru, Harga Jauh Lebih Murah dari BeAT
- Hadiri Pernikahan Salma Salsabil, Style Nabila Taqiyyah Dicap Paling Niat
- Mertua Pratama Arhan Peringatkan Erick Thohir: Siap-siap di Stadion Dengar Teriakan "Shin Tae-yong"
Pilihan
-
Elkan Baggott Menyala! Cetak Assist Bawa Blackpool Hajar Lincoln City
-
Pemerintah Akui Program Makan Bergizi Gratis Masih Jauh dari Harapan
-
Publik Bandingkan Investasi DeepSeek dengan eFishery, Nilainya Beda Jauh
-
Makin Marak! 7 Kasus Curanmor di Bontang dalam Sebulan, Warga Diminta Waspada
-
MBG di IKN: Langkah Strategis di Tengah Ketidakpastian Juknis
Terkini
-
Kuota Haji Bontang 2025 Berkurang Jadi 142 Orang, Daftar Tunggu Mencapai 42 Tahun
-
MBG di IKN: Langkah Strategis di Tengah Ketidakpastian Juknis
-
Makin Marak! 7 Kasus Curanmor di Bontang dalam Sebulan, Warga Diminta Waspada
-
Dilema Unmul: Kelola Tambang atau Pertahankan Ideologi Tropical Studies?
-
Fokus SDM atau Bisnis? Kritik Pengamat Unmul Soal Usulan Kampus Kelola Tambang