SuaraKaltim.id - Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang dilaksanakan di SDN 04 Samarinda Utara telah menghabiskan anggaran cukup besar dalam lima hari pelaksanaan. Program ini mengeluarkan dana sebesar Rp 28 juta, dengan rincian 510 porsi makanan seharga Rp 11 ribu per porsi selama lima hari.
Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Sani Bin Husain, memberikan tanggapan terkait alokasi anggaran tersebut. Menurutnya, terdapat polemik mengenai perbedaan harga makanan di Samarinda dibandingkan dengan daerah lain, seperti di Jawa.
Selain itu, biaya operasional program tidak termasuk dalam harga per porsi. Hal itu ia sampaikan saat dihubungi melalui jaringan telepon, Sabtu (25/01/2025) lalu.
“Di tengah polemik ini, perbedaan harga sangat memengaruhi. Terlebih lagi, biaya operasional berada di luar anggaran harga makanan,” ujar Sani, disadur dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Senin (27/01/2025).
Baca Juga: Samarinda Targetkan 9.000 Porsi Harian dari Tiga Dapur Program MBG
Sani juga menambahkan, meskipun alokasi anggaran sebesar 6,5 persen dari APBD Samarinda telah disiapkan, total kebutuhan anggaran untuk program MBG masih belum dapat dipastikan.
Hal ini disebabkan oleh belum adanya Petunjuk Teknis (Juknis) dari pemerintah pusat terkait pelaksanaan program MBG di Kaltim. Akibatnya, untuk sementara waktu, anggaran yang digunakan bersumber dari APBD.
“Kita bisa menggunakan anggaran 6,5 persen dari APBD Samarinda, tetapi kita harus memastikan apakah itu cukup,” tambahnya.
DPRD Samarinda bersama Pemkot menyatakan komitmen untuk mendukung program MBG. Namun, keduanya masih menunggu kejelasan mengenai anggaran dari pemerintah pusat agar tidak membebani APBD yang sudah terbatas.
“Saya berharap persoalan pendanaan ini dapat diselesaikan di tingkat APBN, sehingga tidak menambah beban pada anggaran daerah,” tutupnya.
Baca Juga: Perluasan Program MBG di Samarinda, Dari SDN OO4 ke Seluruh Kota Tepian
Berita Terkait
-
Pemprov DKI Manut Prabowo buat Hemat Anggaran, Dana Hibah Ormas di Jakarta Bakal Dipangkas?
-
Adabnya Coreng Nama TNI, Deddy Corbuzier Bisa Dijerat Hukum Militer Imbas Damprat Anak-anak Penerima MBG
-
Pemerintah Pastikan Program MBG Tetap Jalan di Bulan Ramadan
-
Pj Gubernur Jakarta Patuhi Inpres Prabowo, Anggaran Perjalanan Dinas hingga Rapat ASN Bakal Dipotong!
-
Dipantau Gibran, Reaksi Siswa SMA Saat Coba Makan Bergizi Gratis Tuai Sorotan: Diketawain Bocah..
Tag
Terpopuler
- Beredar Surat Kejagung Panggil Kades Arsin Terkait Kasus Pagar Laut, Diminta Bawa Buku Letter C Desa Kohod
- Dokter Richard Lee Dikonfirmasi Mualaf, Istri Sempat Kasih Peringatan: Aku Kurang Setuju...
- Pesona Motor Honda yang Punya Fitur Canggih Bak PCX Terbaru, Harga Jauh Lebih Murah dari BeAT
- Hadiri Pernikahan Salma Salsabil, Style Nabila Taqiyyah Dicap Paling Niat
- Mertua Pratama Arhan Peringatkan Erick Thohir: Siap-siap di Stadion Dengar Teriakan "Shin Tae-yong"
Pilihan
-
Elkan Baggott Menyala! Cetak Assist Bawa Blackpool Hajar Lincoln City
-
Pemerintah Akui Program Makan Bergizi Gratis Masih Jauh dari Harapan
-
Publik Bandingkan Investasi DeepSeek dengan eFishery, Nilainya Beda Jauh
-
Makin Marak! 7 Kasus Curanmor di Bontang dalam Sebulan, Warga Diminta Waspada
-
MBG di IKN: Langkah Strategis di Tengah Ketidakpastian Juknis
Terkini
-
Kuota Haji Bontang 2025 Berkurang Jadi 142 Orang, Daftar Tunggu Mencapai 42 Tahun
-
MBG di IKN: Langkah Strategis di Tengah Ketidakpastian Juknis
-
Makin Marak! 7 Kasus Curanmor di Bontang dalam Sebulan, Warga Diminta Waspada
-
Dilema Unmul: Kelola Tambang atau Pertahankan Ideologi Tropical Studies?
-
Fokus SDM atau Bisnis? Kritik Pengamat Unmul Soal Usulan Kampus Kelola Tambang