Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Jum'at, 31 Januari 2025 | 14:30 WIB
Ilustrasi tol--Gerbang Tol Palaran Samarinda. [Ist]

SuaraKaltim.id - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengajukan permohonan dukungan kepada Kementerian Pekerjaan Umum (PU) guna mempercepat penyelesaian beberapa segmen jalan bebas hambatan di Kota Nusantara.

Permintaan ini berkaitan dengan sejumlah ruas tol yang menjadi jalur utama menuju ibu kota baru Indonesia yang terletak di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Hal itu disampaikan Kepala OIKN Basuki Hadimuljono dalam pernyataannya di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (29/01/2025) kemarin).

"Kami sudah kirim surat ke Kementerian PU untuk minta dukungan penyelesaian tol segmen 1A, 1B, 3A, 3B, 6A dan 6B," ungkap Basuki, disadur dari ANTARA, Jumat (31/01/2025).

Namun, tantangan dalam pendanaan akibat kebijakan penghematan pemerintah menjadi perhatian dalam kelangsungan proyek ini. Basuki berharap proyek tol tersebut tidak terdampak pemotongan anggaran atau setidaknya ada fleksibilitas dalam jadwal penyelesaiannya hingga tahun 2026.

Baca Juga: Demi Kota Nusantara, Infrastruktur Air Bersih di Sepaku Terus Dikebut

Sejauh ini, pembangunan jalan bebas hambatan segmen 3A dan 3B telah mencapai 60 persen. Selain itu, beberapa segmen lainnya, yaitu 5A, 5B, 6A, dan 6B, masih berjalan sesuai target dengan penyelesaian pada Juli 2025.

"Target itu belum mencakup tol layang segmen 1A dan 1B," tambah Basuki.

Guna memperpendek waktu tempuh antara Kota Balikpapan dan Kota Nusantara, rencana pembangunan tol layang juga disiapkan. Pengerjaan fisik jalan layang yang menghubungkan Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan dengan Kota Nusantara melalui jalur yang berdampingan dengan Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) ditargetkan mulai tahun ini.

Proses percepatan penetapan lokasi (penlok) menjadi prioritas bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan dan pemangku kepentingan terkait agar pembebasan lahan dapat segera direalisasikan.

"Proses pembebasan lahan jadi tantangan tersendiri karena lokasi tol segmen 1A berada di tengah kota," jelas Basuki.

Baca Juga: MBG di IKN: Langkah Strategis di Tengah Ketidakpastian Juknis

Sementara itu, pembangunan segmen 1B telah memasuki tahap konstruksi, dengan pembayaran pembebasan lahannya diproyeksikan rampung dalam dua bulan ke depan.

Dukungan penuh terhadap proyek ini juga datang dari Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud beserta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat. Mereka meyakini bahwa penyelesaian tol layang ini akan berkontribusi signifikan dalam meningkatkan konektivitas antara Kota Balikpapan dan Kota Nusantara.

Load More