SuaraKaltim.id - Kondisi Bandara Very-very Important Person (VVIP) Ibu Kota Nusantara (IKN) di Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim), tengah menjadi sorotan publik di media sosial, setelah terendam banjir beberapa waktu lalu.
Dalam rekaman video yang beredar di publik, kondisi bandara VVIP IKN memperlihatkan beberapa air yang menggenangi sejumlah titik hingga terdapat beberapa endapan lumpur.
Diduga, ketinggian air ini sampai sekitar 40 sentimeter dan sudah mulai surut pada minggu lalu. Kondisi wilayah di Penajam Paser Utara yang terus menerus diguyur hujan intensitas tinggi pun membuat bandara di IKN ini ikut menjadi korban.
Padahal, bandara yang status VVIP-nya sempat dicabut dan diganti komersil ini masih dalam tahap penyelesaian pembangunan.
Baca Juga:Anggaran Triliunan Rupiah untuk IKN, Bagaimana Dampaknya ke Kaltim?
Meski hanya banjir sebentar, kemarahan publik kepada Jokowi atas tidak terurusnya bandara yang diduga "anti-banjir" ini menggema di media sosial.
Akademisi Cross Culture Ali Syarief ikut meramaikan kemarahannya di media sosial X. Dalam unggahannya, Ali menyebut seharusnya bandara VVIP itu dapat diurus dengan lebih baik.
Bahkan, Ali pun menyinggung tidak ada pesawat yang landing di bandara tersebut yang membuat "pemborosan" dari biaya negara.
Alhasil, Ali menyebut, warisan Jokowi selama menjabat sebagai presiden hanyalah membawa kerusakan bagi bangsa Indonesia.
"Hey kamu @jokowi bandara hrs diurus, pesawat tdk ada yg landing. Inilah pemborosan. Warisan mu hanya kerusakan untuk bangsa ini," tulis Ali dalam unggahannya di X, dikutip Minggu (02/02/2025).
Baca Juga:Pembangunan IKN Serap Rp 50,62 Triliun, Realisasi APBN Kaltim Capai 95,61 Persen
Komentar lain media sosial X pun ikut meramaikan sepakatnya mereka atas warisan Jokowi yang diduga merusak bangsa.
"Menjelang jokowi purna, Status VVIP dirubah menjadi komersil..inilah yang akan memperkuat bahwa bandara komersil IKN hampir pasti mangkrak, mengingat penduduk PPU hanya 200jt, itupun kebanyakan akan memilih bandara sehinggan," jelas netizen.
"Bukan di desain anti banjir, tp di desain anti kritik," tulis netizen.
"Maksa pindah ibu kota tanpa prosedur per UU. Jelang 17 Agustus 2024 pekerjaan digeber siang malam dg ribuan pekerja, hanya untk bisa upacara HUT RI di sana . Beres upacara sepi sampe skrg, mangkrak ga terurus. Eh dia mlh motor2an, kek ms kecil kurang bahagia," ungkap netizen.
"Manusia ga bertanggungjawab, tanpa rasa bersalah keliling blusukan, turing motoran pakai label RI1 hadeuuhhh," pungkas netizen.
Kontributor : Maliana