Suara.com - Ketua DPRD DKI Jakarta Khoirudin mengatakan pihaknya akan mendapatkan hibah berupa 200 bus listrik.
Bantuan ini akan diberikan kepada PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) untuk armada angkutan umum ramah lingkungan.
Khoirudin mengatakan, bantuan ini didapat dari lembaga bantuan luar negeri independen Amerika Serikat (AS), Millenium Challenge Corporation (MCC).
Kesepakatan dicapai setelah pihaknya mengikuti pertemuan investor seluruh dunia, SelectUSA Investment Summit 2024 tahun lalu.
Baca Juga: Uji Coba Bus Listrik di Yogyakarta: Langkah Awal Menuju Transportasi Ramah Lingkungan
Sejumlah 200 bus listrik ini diberikan dengan harapan Indonesia bisa mengurangi gas buang karbon yang dikeluarkan kendaraan berbahan bakar fosil.
"Tahun lalu, kita sudah ikut pada acara yang sama, SelectUSA pada bulan Juni (2024). Kita sudah follow up, insyaAllah akan mendapat dana hibah untuk pengadaan bus listrik. (Hibah yang diberikan) 200 bus listik," ujar Khoirudin kepada wartawan di Gedung DPRD DKI, Selasa (21/1/2025).
Menurutnya, DPRD DKI dan pemerintah provinsi (pemprov) memang sedang mempercepat upaya perbaikan kualitas udara dengan mengurangi buangan gas emisi. Salah satu caranya adalah dengan mengalihkan bus Transjakarta dari bahan bakar fosil ke listrik.
"Karena memang kan targetnya 2030, seluruh bus sudah berubah, bahan bakar minyak, berubah ke listrik. Ini butuh biaya besar dan kita mencari alternatif pendanaan dari hibah dari negara-negara luar," jelasnya.
"Apalagi sekarang, ada emisi gas buang karbon ya. Dari kita yang sudah menggunakan listrik dan sudah diukur, sudah bisa mengurangi emisi karbon 20 ribu ton per tahun," lanjut Khoirudin.
Baca Juga: Transjakarta Operasikan 200 Bus Listrik Baru, Ada dari BYD
Selain hibah itu, kunjungan ke USA juga menghasilkan beberapa minat investor untuk berinvestasi di Indonesia dalam proyek ramah lingkungan. Ia berharap nantinya akan ada kesepakatan untuk pembangunan intermediate treatment facility (ITF) atau refuse-derived fuel (RDF) plant.
"Sampah juga masalah kita. Harapan saya memang ke depan ada pembicaraan tentang sampah. Mereka siap untuk membantu Jakarta. Namun, memang pilihannya masih antara ITF atau RDF. Keduanya punya kelebihan kekurangan masing-masing," katanya.