Tetangga Ungkap Sifat Asli Wanita Hamil yang Dibunuh Suami Pegawai PT KAI

chatprivate.site - Seorang wanita bernama Rizky Nur Arifahmawati tewas dibunuh suaminya sendiri yang merupakan pegawai PT. KAI bernama Andika Ahid Widianto (26), Minggu (30/6/2024).

Wanita yang akrab disapa Kiky itu merupakan warga Perumnas 1 Jalan Palem Raya, RT 03/RW08, Kelurahan Jakasampurna, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi.

Ketua RT 03 setempat, Siti Fatimah, membenarkan bahwa Kiky memang tumbuh besar di wilayahnya. Menurutnya, di lingkungan Kiky dikenal sebagai pribadi yang baik dan ramah.

“Orangnya baik, supel, ke siapa aja nyapa,” kata Fatimah, saat ditemui di kediamannya, Selasa (2/7/2024).

Baca Juga: Geger Pegawai PT KAI Bunuh Istri, Keluarga Korban Ungkap Fakta Memilukan

Sosoknya yang baik, membuat sejumlah orang terdekat Kiky begitu merasa kehilangan. Bahkan, kata Fatimah, banyak teman-teman Kiky berdatangan saat jenazah korban tiba di rumah duka.

“Kemarin aja banyak temen SMP nya pada ngelayat ke rumah. Pokoknya orangnya baik. Makanya pada kehilangan banget gitu,” ujarnya.

Selain itu, Fatimah juga mengaku begitu syok saat mendengar bahwa Kiky telah tiada. Terlebih, Kiky tewas secara tragis di tangan suaminya sendiri saat tengah mengandung dua bukan.

“Syok lah pastinya apalagi karena pembunuhan yang bikin semua satu kampung kaget, gak percaya dia udah ga ada,” tuturnya.

Sebagai salah satu orang dekat dari keluarga korban, Fatimah berharap pelaku bisa mendapat ganjaran yang seberat-beratnya.

Baca Juga: Survei SMRC: Elektabilitas Mas Tri Bikin yang Lain Ketinggalan, M2 Tempel Heri Koswara

“Kalau kita pengennya sesuai aja sama hukumannya. Pengennya hukum berat karena istrinya itu korbannya orang baik,” tutupnya.

Adapun diketahui, peristiwa suami bunuh istri ini terjadi di Jalan Al Mujahidin, Gang Asoka, RT 7/4, Cipinang, Pulogadung, Jakarta Timur.

Polisi mengungkap motif pelaku tega menghabisi korban karena geram diduga istinya berselingkuh dengan pria lain.

Atas perbuatannya terhadap Kiky, Andika kini mendekam di rumah tahanan Polres Jakarta Timur.

Kontributor : Mae Harsa