Pak Dedi Mulyadi Tolong! Warga Bekasi Ketakutan Mati Tertimpa Tower BTS

Takut (tower ambruk) kalau ada petir, angin pas hujan, apalagi sekarang musimnya hujan, sudah dua tahun kita ngerasain seperti ini,"

Galih Prasetyo
Jum'at, 31 Januari 2025 | 22:19 WIB
Pak Dedi Mulyadi Tolong! Warga Bekasi Ketakutan Mati Tertimpa Tower BTS
Sebuah tower Base Transceiver Station (BTS) berdiri di atas bangunan tak hanya ditemukan di Tambun Utara, namun juga terlihat di atas rumah warga di Perumahan Telaga Emas Blok K1 No. 61, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi. [Suara.com/Mae Harsa]

chatprivate.site - Hidup dengan keresahan dan ketakutan sudah dua tahun dirasakan oleh sejumlah warga di Perumahan Telaga Mas, Jalan Telaga Elok 1, RT 06 RW 13 Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi.

Pasalnya, di kawasan padat penduduk itu berdiri sebuah tower provider di atap lantai dua sebuah rumah warga. Tower tersebut memiliki ketinggian sekitar 31 meter.

Selain tinggi, bangunan tempat tower berdiri merupakan rumah tua yang telah berusia sekitar 20 tahun. Cat rumah tersebut sudah mulai pudar dan di lantai dua, terlihat tembok sudah mulai muncul keretakan.

Salah satu warga sekitar, Rosmala (42), mengaku selama dua tahun ia dan warga lainnya tidak bisa hidup dengan tenang. Apalagi saat hujan turun, para warga dipastikan tidak akan bisa tidur dengan nyenyak.

Baca Juga:Bahaya! Fenomena di Bekasi: Tower BTS Dibangun di Atas Rumah Warga

“Takut (tower ambruk) kalau ada petir, angin pas hujan, apalagi sekarang musimnya hujan, sudah dua tahun kita ngerasain seperti ini. Kalau mati kan di tangan Allah, ya tapi masa harus mati gara-gara ketakutan,” kata Rosmala kepada wartawan, Jumat (31/1/2025).

Sebuah tower Base Transceiver Station (BTS) berdiri di atas bangunan tak hanya ditemukan di Tambun Utara, namun juga terlihat di atas rumah warga di Perumahan Telaga Emas Blok K1 No. 61, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi. [Suara.com/Mae Harsa]
Sebuah tower Base Transceiver Station (BTS) berdiri di atas bangunan tak hanya ditemukan di Tambun Utara, namun juga terlihat di atas rumah warga di Perumahan Telaga Emas Blok K1 No. 61, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi. [Suara.com/Mae Harsa]

Ketakutan warga semakin menjadi setelah terjadi peristiwa ambruknya beton penyangga tower yang berdiri di atas musala di Kavling Bumi Indah, Desa Karang Satria, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, pada Senin (27/1/2025).

Dalam peristiwa itu, satu orang tewas dan lima lainnya luka-luka. Rosmala mengatakan, insiden serupa sangat beresiko terjadi juga di wilayahnya.

Ia dan warga lainnya telah berupaya agar tower provider itu dibongkar dengan mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Bekasi. Sayangnya, gugatan mereka ditolak oleh hakim PN Bekasi.

Meski begitu, warga belum menyerah dan terus berupaya dengan mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Bandung.

Baca Juga:17 Jam Banjir Kepung Bekasi, Warga Pondok Ungu Ngeluh Gak Bisa Cari Nafkah

Rosmala pun berharap, agar keluhan ia dan warga lainnya bisa didengar oleh pemerintah setempat.

“Kepada Pak Tri, Pak Dedi Mulyadi, tolong kita dilirik, ditinjau kembali izinnya, dilihat lokasinya, dibongkar lah. Jangan sampai kejadian yang di Tambun terulang di kita, jangan sampai jatuh korban dulu baru ibaratnya dilihat, ditinjau,” tegas Rosmala.

Adapun, Ketua RT 06/RW 013 setempat Rosadi (39), mengatakan tower tersebut berisi sejak Juli 2023. Pemilik rumah tempat berdirinya tower ialah pasangan suami-istri bernama Waluyo dan Sri Wulandari.

Sosialisai terkait rencana pembangunan tower tersebut mulanya disampaikan oleh Sri Wulandari sejak Maret 2023.

Sebuah tower Base Transceiver Station (BTS) berdiri di atas bangunan tak hanya ditemukan di Tambun Utara, namun juga terlihat di atas rumah warga di Perumahan Telaga Emas Blok K1 No. 61, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi. [Suara.com/Mae Harsa]
Sebuah tower Base Transceiver Station (BTS) berdiri di atas bangunan tak hanya ditemukan di Tambun Utara, namun juga terlihat di atas rumah warga di Perumahan Telaga Emas Blok K1 No. 61, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi. [Suara.com/Mae Harsa]

Kemudian, Sri dan pihak kontraktor dari provider mengatakan bahwa di atap rumahnya akan dibangun penguat sinyal.

Saat itu, warga dijelaskan jenis-jenis tower dan diperkirakan bahwa tower yang akan dibangun adalah jenis monopole yang memiliki ukuran kecil.

“Pada saat itu ya kita masih memegang informasi bahwa akan dibangun seperti di Klinik Duta Sehat (tower monopole) gitu,” kata Rosadi.

Namun, saat pembangunan berjalan ternyata tower yang dibangun ukurannya jauh lebih besar dari yang awal disosialisasikan.

“Warga udah resah, bahkan komplain. Apalagi di awal-awal pembangunan di bulan Desember 2023, saat itu hujan lebat, petir, sangat khawatir sekali. Rasa nyaman aman kita hilang sampai sekarang,” ucapnya.

Kontributor : Mae Harsa

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini